Bukan hari yang biasa
Hari ini bukan hari ibu yang diperingati setiap orang, tapi hari biasa yang kebetulan bertanggal kelahiran ibu saya almarhum. Jadi hari ini hari yang tidak biasa hanya untuk saya. Setiap tahun, setelah ibu saya wafat 6 tahun lalu, saya punya dua hari yang bertanggal 27 September dan 4 April (tanggal ibu saya wafat) yang menjelang kedatanganya selalu membuat saya kembali mengenangnya secara khusus. Karena saya mencintainya melebihi diri saya sendiri. Karena saya tahu perjuangannya yang dahsyat untuk kami anak-anaknya selama hidupnya. Karena saya bersedia melakukan apapun untuk bisa membuatnya tersenyum bahkan tertawa saat dia menderita sakit, meskipun tawa kecil. Karena saya tahu apapun yang saya lakukan tak akan mampu membayar, meskipun hanya secuil bagian dari perjuangannya itu.

Pada hari-hari tak biasa ini hati saya akan dipenuhi keharuan manakala saya teringat ketika dia merasa tak cukup hanya satu kali mengatakan terimakasih dan menyampaikan maafnya karena merasa telah merepotkan saya ketika saya memandikannya. Setengah badannya yang lumpuh karena stroke membuatnya tak mampu lagi melakukan sendiri berbagai hal, juga membuatnya tak mampu bicara dengan jelas; satu hal yang akan membuatnya menangis ketika dia putus asa untuk membuat kami memahami apa yang dia katakana tapi kami tak juga mengerti. Tulisan tangannya yang halus dan indah telah berganti tulisan cakar ayam karena dia berusaha keras menulis dengan tangan kirinya untuk bisa berkomunikasi dengan kami di rumah.

Pada hari yang tak biasa ini saya kembali selalu hanya bisa menyesali semua yang seharusnya mampu saya lakukan untuk ibu saya semasa hidupnya, tapi tak sempat lagi bisa saya lakukan. Saya hanya bisa menyesali karena saya tak sempat lagi menanyakan kepadanya apakah saya sudah membuatnya bahagia dan merasa bangga memiliki anak perempuan seperti saya……
--I miss you Mom--.
si Okol @ 12:57:00 PM
|

Up date, ah...
Many things happened.
Si Aji, lhama bertattoo yang selama ini menjadi suami bersama di rumah dengan sukses akhirnya mempunyai istri tenanan...melalui upacara akad nikah dengan dua agama : katholik dan Islam, dan melalui tiga upacara ritual pemberkatan secara Buddha, Hindu dharma dan Kejawen..., dan kami para istri palsunya menghargai upayanya untuk respect pada semua agama dengan boyongan menghadirinya di Jogya-Kediri-Blitar, pake dress code merah putih karena pas 17 agustusan. Dan kami semua berbahagia melihatnya selalu tersenyum lebaarr sekali di pelaminan...demikian halnya dengan istri benerannya yang ayu dan selalu tersenyum. Nggak kelihatan perbedaan usia yang jauh. Konon Si aji sudah diramalkan akan mendapatkan "piyik", gadis yang masih muda sekali, tapi tidak dijelaskan apakah jeng Shintia, istrinya itu sudah pula diramalkan akan mendapatkan bandot tua kayak dia...hahahahaaa....selamat..selamat..

lalu,
Kami berhasil mendirikan Dojo Aikido di rumah, bernama Dojo Jaga Jaya alis Jayus Garing Jaya. INi menjadi tonggak sejarah berbagai usaha yang kami lakukan supaya tidak mati gaya di Aceh. Guru yoga kami, si Doug, sudah pindah ke jogya, btw, dia lbh tertarik dengan bencana gempa disana, jadi yoga nya bubar...latihan sendiri2 ajah, kapan-kapan kalo sempat.
Ucok sudah kembali ke Aceh, setelah upaya pengobatannya berhasil. Dia makin ganjen dan rakuss....porsi makannya dobel..!! tapi kami berbahagia dia sudah kembali ke rumah, meskipun ketawanya yang kayak kuntilanak kadang masih sangat annoying banget. We love you, Cok..!!
dan,
saya masuk rumah sakit dong seminggu kemarin, gara-gara amandel bengkak dan infeksi tenggorokan saya kena demam tinggi. Khawatir gua kena malaria atau flu burung, maka Ucok dan Ni Diyah Gembili membawa saya ke sebuah rumah sakit, yang ternyata aneh dan menyedihkan. Banyaknya resources yang masukke Aceh hampir dua tahun setelah tsunami tidak serta merta meningkatkan pelayanan kesehatan disini, khususnya di rumah sakit "Aceh Kaget" (demikian si Ucok menyebutnya..) ini yang mau nggak mau dipilih karena jadi provider dr asuransi kesehatan saya. Mosok saya nggak jadi di tensi darah gara2 suster lain "merebut" alatnya karena ada visit dokter di kamar lain, ternyata alatnya cuma satu!!! hehehe...saya ya tak lain cuma ketawa geli akhirnya. Juga soal makan yang harus segera dilakukan karena 10 menit kemudian bakal ada yang datang untuk ngambil piring dan sendok sambil bilang : sudah selesai makanya..? mau dicuci piringnya..., hahaha..si Ucok dgn iseng tanya : nggak ada piring lagi ya buat kamar sebelah..? dan dengan polosnya si pengantar makanan ini mengangguk: iya.., dan yag lbh gila adalah: saya kan sakit tenggorokan, tapi malah dikasih makanan pedas..!! hehe...komplain saya didengar oleh dokter THT yang menangani saya sehari menjelang saya pulang, dia minta suster yang mendampingi visitnya untuk mengkonsultasikan masalah saya dengan ahli gizi!! heuh gaya betul...udah mau pulang puun..!! yah gitu deh, teman-teman.....Aceh..oh Aceh...!
Oh, satu lagi, kualitas pelayanan yang buruk membuat Ucok merasa bahwa saya harus selalu ditemani di rumkit ini, dan ternyata syariat islam tidak berlaku di kamar VIP di rumah sakit ini, karena saya bermalam-malam tidur bertiga di tempat tidur yang bukan untuk standar perawatan orang sakit, tapi tempat tidur biasa berukuran king size !! (dengan Ucok dan Aji) atau bahkan hanya berdua (dengan Aji), tapi pasti nggak ada Wolisi Hyariah yang merazia sampe kesana....hahahaa...saya hanya mendapatkan ssm, eh sms dr istri tenanannya si Aji : gimana mbak..? sudah baikan? semalam tidurnya ditemani "suami" ya..? hihiiii.....
Ok, Sekian dulu ya up datenya, saya masih agak lemes. masih musti banyak istirahat, karena senin harus ke bangkok seminggu. Mau oleh-oleh apa..??
si Okol @ 1:59:00 AM
|



Tentang saya

Saya, yang senang berbagi cerita apa saja tentang hidup, yang penting maupun nggak penting

Jeprat-jepret

jalanjalan

www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from anarita_atirana. Make your own badge here.

Apa.??


Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com

Sampai hari ini

  • Deep sea shark oil fans club a.k.a Ritual Kelompok...
  • Satu sore bersama Carmelita..
  • I Had a Wonderful Time....
  • Dia Sahabat Hati.
  • Waktu Terasa Lamban di Keheningan Sungai Digoel
  • Yosepha Alomang
  • Mission Accomplished.
  • Menjemput Dry Gin...
  • Mancing...
  • Dewi Anumby, 19 tahun saja.
  • Arsip

  • December 2004
  • January 2005
  • February 2005
  • March 2005
  • April 2005
  • May 2005
  • June 2005
  • July 2005
  • August 2005
  • September 2005
  • November 2005
  • December 2005
  • January 2006
  • February 2006
  • March 2006
  • April 2006
  • May 2006
  • June 2006
  • July 2006
  • September 2006
  • November 2006
  • December 2006
  • January 2007
  • February 2007
  • March 2007
  • April 2007
  • May 2007
  • June 2007
  • July 2007
  • August 2007
  • September 2007
  • September 2008
  • copyright © 2006 okol,all rights reserved • designed by okke • image from gettyimages • powered by blogger