![]() |
|
Seorang Laki-laki yang Hidup dengan Segumpal Debu dalam Hatinya
Mungkin kelak aku hanya akan mengingatnya sebagai lelaki yang hidup dengan segumpal debu di dalam hatinya. Once upon a time in my life, I thought he was a true love of mine, though. I gave myself a chance to be with him, but he never really gave himself a chance to be with me.
Debu itu telah mengerak dan memaku hatinya pada masa yang makin jauh tertinggal di belakang waktu. Selalu ada yang menahan langkahnya setiap kali aku mengajaknya untuk beranjak. Langkah itu selalu berat seakan menyeret beban. Debu yang mengeras itu, terkumpul dari sisa-sisa amarah, dendam dan rasa sakit selama ribuan hari setelah dia dipaksa untuk berpisah dengan perempuan yang dipilihnya sebagai teman jiwa. once he said that “nggak ada yang bisa misahin kami karena kami sudah menikah secara batin..”. Dia, seorang lelaki yang dengan setia menyimpan debu yang mengeras di dalam hatinya. Demikianlah barangkali aku akan menempatkannya dalam kenanganku kelak. Karena sejak hari ini aku memutuskan untuk meninggalkannya, dan melanjutkan langkahku, karena hari ini cinta yang lain telah menyapaku. Cinta yang lain itu telah ada sekian lama, aku hanya terlambat menyadarinya.... si Okol @ 4:58:00 AM
|
|
Saya, yang senang berbagi cerita apa saja tentang hidup, yang penting maupun nggak penting |
copyright © 2006 okol,all rights reserved
• designed by okke
• image from gettyimages
• powered by blogger |